Pages

Minggu, 12 Juni 2016

Where to go and what to do?

I still believe that I was born in a wrong continent. Or at least in the wrong family - since they would never think of taking me to travel.

Ever since I was in the third grade of elementary, I'm already fascinated with the world map. By sixth grade, I mastered most capital cities name throughout the world. Yet still, the furthest point I got from my house is Bali. I wanna see the world outside Indonesia!

Until I finally work in 2012, earn some money, and decided to go to Singapore - the place everyone always talk about. And now, after 11 countries, I can't stop to add more to my list. So, where will be my next stop?

This is an ongoing list by the way. Enjoy!

ASIA PACIFIC
1. Honeymoon in Bora bora (don't let this discourage you, boys! It could be the second, third or tenth honeymoon right?)
2. Morning exercise in Great Wall, Beijing, China
3. Snorkel in El Nido, Palawan, Philippines
4. Do a final ASEAN tour, going from Myanmar, several cities in Thailand that I haven't visited, Phnom Penh, Ho Chi Minh, then Kota Kinabalu to end with Brunei Darussalam
5. Eat Balut in Manila, Philippines
6. Shop in Chatuchak market, Bangkok, Thailand
7. Or maybe drop everything in my life, start building something by the ocean of Fiji... or others, Samoa, anywhere in Polynesia basically. I would LOVE to live near the beach. Yep, just live, like Moana.

AFRICA
1. Pose like sphinx in front of Giza pyramids, Egypt
2. Visiting Casablanca and Marrakech, and experience the local market
3. Go to Ouagadougou, cause the name stucks in my head
4. Go to Kenya and explore the wilderness :) oh wait I'm scared of wilderness
5. Go to Madagascar where the French often thought I came from there

EUROPE
1. Relive Paris Je t'aime movie (pardon the cheesy-ness):
- Père-Lachaise cimetière
- Faubourg St. Dennis
- 14e arrondissement
2. Some other things to do in Paris (which everyone says: "not that good, very disappointing, smells like piss")
- Daydreaming in Jardin de Tuileries while listening to "Sous le ciel de Paris"
- Take photo beside Seine, and compare it aside my grandpa's old photo
- Bring my Campus 1 book to Paris (ikr)
- Listen to "Les Champs-Elysées" while se balader aux Champs-Elysées 
- Visit it during autumn (super grateful for this!)
- Walking alongside Seine with someone special and having a deep, meaningful talk
- Kiss someone in front of Eiffel  *omg can't believe this one is checked!*
- Not getting kidnapped like in the movie 'Taken', since Liam Neeson is not my father
3. Visit Bordeaux and have a wineyard tour *have not done a wineyard tour, but guess what, i LIVE in Bordeaux now! crazy.
4. Live in Southern France/Italy if I make it to my 70s
5. Do all touristic thing to do in London, dominated by Harry Potter things and Stonehenge
6. Roll around the hill trying to prove that Countryside really is GREAT, cuddle some sheeps and listen to 'Penny Lane', somewhere in Scottish Highlands 
7. Try to find a local Gaelic Band singing 'Galway Girl' and watch some Irish Folk music performance somewhere in Ireland
8. Parlare Italiano with a local on an Italian countryside (Tried, but it turns out my Italian has gone from basic to a beginner who needs a Dictionary. So, better luck next time!)
9. Visit the Coté d'Azur or anywhere in Mediterannean sea, cause it's just soo pretty!
10. Take photo on the border of several countries in Europe
11. Visit some small countries: Vatican, Monaco, Liechtenstein, Luxembourg, Andorra, Malta, Cyprus, San Marino, Macedonia :)
12. Dance salsa during a latin or bossa music soirée in Portugal or Spain
13. Go up to the north with a friend to see Aurora, the northern light
14. Visit geirangerfjörd in Norway
15. Experience the sun that never sleeps in Nuuk, Greenland
16. Shop in a local market in Netherlands
17. Visit Bruges and take a boat over the river
18. Cuddle a cow in Switzerland
19. Stroll around the narrow streets of Florence, Italy
20. Meet Orlando Bloom in London
21. Visit Prague just to see the high high escalators to the center of the earth LOL
22. Is Turkey Europe? I want to eat and drink with locals there
23. Visit Budapest and chillin'.. with George Ezra's song playing on the background.
24. Visit Barcelona and chillin'.. with George Ezra's song playing on the background.
25. Explore more of the Mediterranean sea with the loved one- Croatia, Greece, Italy, Albania,



AMERICA
1. Have christmas and new year in New York, with my before midnight colleagues and relive How I Met Your Mother!
2. Go to Easter Island and hug the Moais
3. Go to Macchu Picchu
4. Experience winter in Chile with the Penguins
5. Take a photo in Salar de Uyuni, Bolivia
6. Cinco de Mayo in Cartagena, Columbia
7. Camp with my before midnight colleagues somewhere in Canada
8. Beverly Hills tour to meet celebrities.. or Orlando Bloom. Again.
9. Go camp with the loved ones in one of America's National Park

AUSTRALIA
1. Just wanna meet little Koala and Kangaroo. Nothing else in particular. 

Hopefully all of them will not be too much to travel.. and that I got the time to complete all of them :) Now shall we go back to work? You don't have the money to do all that don't you? Meh.

Rabu, 08 Juni 2016

Penipuan di Bangkok? Careful, all!

Hi All! Ini lanjutan dari cerita saya di Part 1 :)

Day 2 di Bangkok saya mulai dengan kelaperan. Hostel saya ngga ada sarapannya, jadi saya mampir ke 7/11 terdekat untuk beli roti-rotian dan jajanan lainnya, dan lanjut jalan ke landmark dekat hostel saya, yaitu si Giant Swing. Banyak merpati-merpati gitu di sekitarannya. Lucu banget.

Giant Swing, Bangkok

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi, saya pun jalan kaki ke Wat Phrakeaw (Grand Palace). Meskipun baru jam segitu, cuacanya udah panas banget. Salah nih ga bawa topi. Oiya, tips untuk memasuki wat-wat / temples / kuil di Bangkok ini adalah.. jangan lupa pakai celana di bawah lutut. Saya sendiri pakai celana pendek, tapi udah siap-siap bawa celana panjang biar bisa ganti baju pas sampai. Sesampainya di Wat Phrakeaw, saya disambut oleh satu mas-mas. Here's where the scam started....



Wat Phrakeaw, dari luar

Gajah! Lots of Gajah!


Si mas itu menghampiri saya dan mengingatkan untuk ngga pake celana pendek, dan ditambah basa basi lainnya. Kurang lebih gini lah percakapannya:

V: Oh iya mas, saya bawa celana nih, tinggal ganti aja di dalem
M: Hmm ok, tapi nanti aja mba jam 11an balik lagi. Sekarang masih ada "acara khusus" untuk orang lokal Thailandnya, jadi lagi tutup nih..
V: Hah masa? Bukannya buka-buka aja ya mas?
M: Belom nih mba. Sambil nunggu buka, mungkin mau ke tempat lain dulu?
V: Hmm iya sih, rencananya mau ke Wat Arun.
M: Ooo ke Wat Arun, naik tuktuk aja mba, gampang, deket.
V: Kira-kira berapaan ya mas naik tuktuk? Saya sih rencananya mau jalan kaki aja.
M: 80 baht lah mba, minta ke Rachini pier aja, tempat pelabuhan untuk naik kapal ke Wat Arunnya. Jalan kaki mah jauh..
V: Ogitu.. oke lah (gak terlalu mahal juga, saya pikir).

Kurang lebih peta Old Townnya seperti ini. bisa lihat no. 2 ada Wat Arun?


Ternyata.. sesampainya ke Rachini itu, tempatnya sepi banget. Gak banyak orang. Ada 2 orang menyambut saya, satu mas-mas, satu lagi mbak-mbak. Disitu si mas itu menawarkan saya naik kapal untuk ke seberang, ditambah dengan keliling-keliling ke Pasar Apung di sekitar Wat Arun, seharga... jeng jeng... 1000 baht aja dong. Alamakjang yang bener aja lu, cuma mau nyebrang aja kok mahal amat. Dari situ saya sudah mencium kecurigaan. Pasti ada jalan lain, gak mungkin cuma di sini. Saya pun nanya, "Is there another way to get to Arun? 1000 baht is way too much!" tapi masnya bersikeras. Karena kapal itu nantinya akan saya naiki sendiri, jadi udah seperti tur privat, dan harganya memang segitu. Kecuali kalau saya bisa nemu orang lain yang mau share boat sama saya. Lah jelas-jelas saya dateng kesitu sendirian.

Saya pun mulai google cara ke Wat Arun. Lemot banget itu internet dari simcard gratisan.. jadinya ada kali 20 menit saya nunggu di Pier sambil googling. Si mas itu berulang kali nyamperin saya untuk coba nego harga, turun ke 750 baht, tapi saya gak bergeming. Saya percaya pasti ini ada yang salah, ngga mungkin.. ngga mungkin.. sampai akhirnya saya nemu list scam-scam di Bangkok. Ih kan! Ternyata si mas yang di Grand Palace tadi boong, ngga ada tuh acara khusus yang bikin temple-nya tutup. Dan dikasih tau kalau mau ke Wat Arun, naik ferry aja dari Tien Pier (ada di peta di atas). Begitu tau itu, langsung cupstaw aja sama si mas penipu, gak tengok gak apa saya langsung jalan kaki ke arah Tien Pier. Untungnya Tien pier itu ngga jauh, dan ramai banget - banyak yang jualan makanan, minuman, banyak turis juga.. 'Nah ini baru tempat yang bener!', pikir saya. Saya pun ke loket untuk beli tiket feri yang harganya hanya... 15 BAHT. Lo makan tuh 1000 baht! Breng*** kesel banget, rasanya pengen maki-maki, sayang saya cuma sendiri. Hampir aja kehilangan segitu banyak cuma untuk naik kapal ngga jelas. Untung ada google! All hail google!! *sembah sujud*

Akhirnya saya naik kapal, trus ke sebrang, dan untuk masuk Wat Arunnya bayar 100 Baht.

Wat Arun

kapal private 1000 baht? ke laut aje.. eh emang di laut ya

Saya girang banget sesampainya di Wat Arun ini, karena memang wat yang saya rencana kunjungi itu ngga terlalu banyak.. cuma Wat Phrakeaw, Wat Pho dan Wat Arun. Dan Wat Arun ini yang paling bagus menurut saya, karena letaknya di seberang sungai Chao Praya jadi kalau difoto kelihatan airnya.. bagus deh pokoknya. Saking semangatnya di Wat Arun, panas-panas gitu juga, saya manjat tangga sampai ke atas temple-nya. Setelah sampai di atas.. saya baru tahu kalau ternyata.. saya takut ketinggian. BANGET.


Waktu mau naik, masih semangat, masih girang
sampe di atas, surpriseee! ternyata tangga
yang tadi saya panjat securam ini! 
gimana turunnya? HELP!!!

di atas, jarak antara tangga dan tempat bergeraknya sempit.
TAMBAH TAKUT.

untungnya, view-nya cukup rewarding. gak sia-sia ketakutan pas mau turun. 

Kalau kamu takut ketinggian, punya sakit jantung, dan penakut, mending ngga usah naik sampe atas deh. Karena pas naik sih piece of cake, pas mau turun tuh asli, serem banget! Mesti pelan-pelan banget dan nunggu orang yang gak sabaran turun terlebih dulu. Setelah (berhasil turun) dari Wat Arun, saya nyebrang lagi naik ferry yang sama, dan lanjut ke Wat Pho. Beli topi dulu karena udah siang dan panas banget.. Masuk Wat Pho ini bayar 100 Baht, udah dapet air minum juga. Yeay!

kakinya si Giant Gold Buddha di Wat Pho. Baguus
Karena kesel paginya udah ditolak masuk ke Grand Palace, dan karena waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, saya belom makan, cranky, kepanasan, mau pengsan, akhirnya saya naik taksi ke Chinatown. Gak mau lagi ke Grand Palace, masih kesel inget muka mas penipunya. Oiya, jadi inget waktu itu taksinya setel radio bahasa Thai, tapi beritanya ngomongin presiden SBY. What a coincidence! :) Okay, berlanjut ke list makanan yang mau saya coba di Bangkok, ada Mango Sticky Rice - nasi ketan + mangga di Chinatown itu. Rasanya enak sih, tapi not my cup of tea. Ketan should be with chicken you know.. lemper gitu, perfect


Mango Sticky Rice


Setelah itu, malemnya saya ke Asiatique, ketemu temen saya di Couchsurfing, Seb, dan Rosalyn, teman kuliah saya yang kebetulan lagi ada di Bangkok juga. Asiatique ini sendiri mirip-mirip Paris Van Java di Bandung ya, isinya butik-butik lokal bagus lucu gitu. Cuma bagusnya dia letaknya di pinggir Chao Praya gitu, dan untuk ke sana harus naik boat dulu. Boat-nya sendiri bisa naik dari Stasiun BTS Saphan Taksin.

Day 2 Ends Here!

Well, berlanjutlah ke Day 3 di mana saya keliling-keliling kota Bangkok untuk shopping dan cari oleh-oleh untuk sejuta umat. Sayangnya, saya gak berhasil nemu baju satupun. Mungkin karena suasana hati masih berkabung, dan kadang, ketika kamu niat banget mencari sesuatu, hal itu justru ngga bisa ditemukan, kan? Day 3 itu saya mulai dengan trip ke kota dengan bawa semua barang bawaan (yang kemudian dititip di lantai 6 mall MBK) karena hari itu juga saya pindah ke hotel murah yang lagi promo, hotel Nasa Vegas namanya. Kalau kalian menginap di sini (karena kayaknya waktu itu ada temen saya yang nginep di sini juga.. karena murah kali ye) hotelnya ini letaknya deket sama rel kereta barang yang berisik banget, jadi kalau bisa, pas di resepsionis minta kamar yang ngga menghadap ke rel ya.

Back to MBK, saya titip baju dan barang berat saya di tempat penitipan koper di lt.6. Karena waktu baca majalah 360 Airasia ada iklan tentang mall ini, saya foto lah iklannya - katanya kalau kasih liat fotonya, bisa dapat kaos gratis. Lumayan... buat oleh-oleh adek hehe. Tempat penitipan ini recommended karena aman, saya sebenernya nitip kamera saya di situ selama keliling-keliling mall (tentunya pihak mall ngga bertanggung jawab kalau hilang, tapi Alhamdulillah ngga ilang sih). MBK ini udah pada tau lah ya, tempatnya belanja oleh-oleh. Mau cari apa juga ada. Harga juga ngga beda-beda jauh sama di Chinatown. Di situ juga kalau ngga salah saya dapet koper ukuran medium, harganya cuma sekitar IDR 480.000 dan kualitasnya udah bagus banget. Selain di situ, saya juga ke mall-mall lainnya, tapi lupa kemana aja.. maklum sudah 2 tahun yang lalu dan yaa... itu Mall aja gitu. Di Jakarta juga banyak Mall kan.

Yang saya suka dari Bangkok adalah harga-harganya yang murah, jajanan yang enak, BTS / MRT-nya yang mudah diakses dan dingin, dan... durian! Hari itu juga saya menyempatkan ketemu teman di couchsurfing lainnya yang membalas message saya ketika saya tanya apa ada Durian Festival di sekitar Bangkok pada saat saya kesana. Dan dia mengajak saya ke Pasar Khloeng Toey, karena dia sendiri juga penggemar berat Durian. Jauh-jauh ke Bangkok malah ke pasar beli duren.. hahahaa.

Dulian Moncong

Malamnya, saya ketemu teman dekat saya, Nobi, yang bisa-bisanya kebetulan lagi Business Trip ke Bangkok. Setelah curcol bla bla bla (maklum, masih berkabung), kami pun kembali ke hotel. Lucu rasanya ingat malam hari itu banyak tentara bersenjata jaga-jaga di pinggir jalan. Maklum, waktu itu sedang ada kudeta militer. For safety reasons, WNI yang di Bangkok diminta untuk tidak ke daerah-daerah yang banyak terjadi demo, seperti di Lumpini Park, dekat BTS Siam, dll. Seru juga sih rasanya, orang rumah pada khawatir karena pemberitaannya agak lebay. Padahal mah kita di sana asik-asik aja :) Malam itu saya kembali ke hotel jam 2 malam. Dan besok paginya, tiba waktunya pulang! Sayang kunjungan singkat saya itu tidak jatuh di weekend, karena berarti saya tidak bisa ke Chatuchak Market - pasar yang legendaris itu loh, tempat barang-barang gemes dengan harga terjangkau. Mungkin, itu artinya saya harus balik lagi ke Bangkok. Cause you can always find a reason to travel, right?

Bye Bangkok! See you again! Thanks for the memories :)








Winter di Hanoi dan Seoul - 2 minggu di Laos, Vietnam dan Korea! part. 1


Hai! Mau share cerita waktu saya trip ke Vietnam, Laos dan Korea Selatan Januari 2015 lalu. Semuanya berawal saat saya dapat tiket murah ke Hanoi. Cuma 500rb naik Tiger dari Singapore kalau ngga salah (thanks to Ovy), jadilah saya ambil cuti selama 2 minggu. Tadinya saya pikir cuma akan pergi ke negara-negara sekitar aja, Laos, Myanmar, Thailand, Kamboja, jadi mulailah browsing-browsing tips and trick roadtrip di sekitar negara ASEAN itu. Itinerary awal yang aku susun adalah Hanoi - Sa Pa - Luang Prabang - Bangkok (lagi) - Siem Reap dan pulang lewat Phnom Penh. Tetapi itu semua berubah saat negara api menyerang saya denger ada promo lain lagi : KL - Seoul - KL yang cuma 1,7 jt.

Perlu kalian ketahui bahwasanya bulan-bulan itu, reality show yang menampilkan bocah-bocah gemes dari Korea, Return of Superman, lagi in banget di Indonesia (at least di lingkaran pertemanan gue deh). Ternyata, bocah-bocah gemes yang namanya Daehan, Minguk dan Manse itu bisa juga menarik minat tante ini untuk berkunjung ke sana. Kalau bukan karena mereka, kayaknya hampir ngga mungkin saya ada minat ke sana. Denger K-Pop tutup kuping. Nonton korea hampir ga pernah (kecuali yang jaman dulu banget, Endless Love-nya Song Hye Gyo). Sampai-sampai pas saya bikin pengumuman mau ke Seoul, orang-orang pada heran, kenapa ini anak bisa ada keinginan ke Korea?

ini loh bocah gemez, yang baju biru *lah* credit by www.vitamasli.com

Akhirnya itinerary pun berubah, jadi dari Hanoi ke Luang Prabang, lalu ke Vientiane, dari Vientiane ke KL, dan lanjutlah ke Seoul! Saking mepetnya dapet kabar tiket murah ke Seoul itu, saya sudah terlanjur beli tiket dari Siem Reap ke KL untuk balik. Yak, hangus sudah! Huhuhu. But anyways, saya gak sabar mau ngerasain winter untuk yang pertama kalinya. Ternyata di Hanoi itu juga ada musim dingin, saudara-saudara! Dan tentu saja di Korsel ada musim dingin dong. Biasa lah ya orang Indonesa belum pernah liat salju, excited dong jadinya. Saya udah siap-siap beli segala macem perlengkapan renang winter, meskipun kebanyakan minjem sih dari Mrs. Putri Wulan.

Topi minjem, coat beli di Jakarta, jaket di dalemnya beli di Hanoi

Sepatunya beli, 200rb di Uniqlo
Sweaternya minjem - ini anget banget btw! 

sarung tangan, topi sama buku Koreanya minjem PutWul semua.. hahaha
Untuk trip ini, saya cuma bawa 1 backpack 45 liter (yang pinjeman juga haha, thanks Ojan!). Karena saya tidak beli bagasi, dan limit cabin bag cuma 7 kg, jadi coat dan sepatu yang bikin berat itu saya bawa pakai tangan, atau dipakai. Okay, tiba juga waktu yang ditunggu-tunggu.. 

Welcome to Changi!


Saya bobo deket kolam itu. Suaranya relaxing deh.

#fromwhereIsleep

Iya, saya memutuskan untuk berangkat sore dan sampai malam hari di Changi, Singapore, lalu saya nginep di sana aja, dan paginya lanjut terbang ke Hanoi. Tidur di Changi enak banget... saya bisa cobain alat pijet kakinya yang tersebar di mana-mana. Bisa tiduran di snooze lounge. Bisa nonton gratis di cinema lounge, ke taman kupu-kupu... dan masih banyak lagi, asalkan kamu ngga keluar dulu dari Imigrasi! Selama bobo di sana, saya sih ngga mengalami yang namanya dibangunin dan ditanyain boarding pass selanjutnya, mungkin karena saya bobonya di deket imigrasi ya? Begitu mulai jam 5 pagi, imigrasi yang tadinya tutup mulai dibuka lagi, karena ada penerbangan internasional yang baru saja sampai. Saya pun ikut turun ke imigrasi, lalu sarapan di MCD, dan abis itu masuk lagi ke imigrasi untuk penerbangan selanjutnya ke Hanoi.


Sampailah kita pada day 1. Waddup, Hanoi?

Airportnya baru, mirip T2 Juanda Surabaya
Saya sudah booking hostel di dekat area Hoan Kiem Lake, namanya Little Hanoi Hostel 1. Hostelnya murah banget, semalam cuma sekitar IDR 60,000. Keluar dari Airport itu, ada tiga pilihan transport yang bisa kamu pilih untuk sampai ke daerah Hoan Kiem / Old Townnya. Yang paling murah, bisa naik Bus no. 17, tapi karena pernah ada pengalaman buruk naik bis di Bangkok, saya pilih naik semacam airport shuttle yang sistemnya kayak omprengan gitu. Ongkosnya tidak terlalu mahal, dan diantarnya tepat di depan hostel. Kalau mau yang lebih private lagi, tentunya bisa naik taksi. Biayanya bervariasi, maaf ya saya ngga pernah catet harga-harga beginian, jadi kurang membantu :(



Pinggir Hoan Kiem Lake, dingin, mirip Bandung! 
Winter di Hanoi itu.. dingin, tapi dinginnya kayak di Lembang gitu. Sesampainya di Hostel, saya ketemu resepsionis yang banyak dikasih review bagus di booking.com gitu, namanya Kim. Ngga tau mbak ini masih kerja di sana atau ngga sekarang, tapi dia emang baik banget sih. Even a crappy hostel pun kalo resepsionisnya dia bisa jadi mendingan banget. Dia kasih welcome fruit (yang mana itu pisang, warnanya ijo.. gak menarik) dan ngasih tau kalo tea and coffee available 24 jam di lobby hostel. Setelah taro barang di kamar, Kim kasih saya peta sekeliling old town ke saya sambil jelasin mana aja tempat-tempat yang bisa ditempuh dengan jalan kaki, juga kasih rekomendasi untuk makan banh mi khas Vietnam di deket hostel, yang menurut dia enak banget (I'm not a big fan of Vietnamese food tho). Enak banget suasana dan suhunya untuk jalan-jalan sore, jadi saya pun menyusuri pinggiran danau Hoan Kiem sendirian.

Pisang warna Ijo, the welcome fruit I got 
Si Banh Mi halal yang kata mbak Kim enak banget itu,
 tapi biasa aja ah. Ada rasa mint-nya



My dorm! Setelah foto diambil, datanglah mas-mas yang
baru aja dapet kerjaan mengajar Inggris di Hanoi
 
Sejauh mata memandang, banyak pasangan alay muda yang duduk di pinggiran danau, orang tua juga duduk merenung di pinggir danau, beberapa gerombolan paruh baya sibuk Taichi. Saya sih sibuk jalan-jalan aja, sambil lihat-lihat kelakuan orang Vietnam. Kenapa di cuaca yang ngga dingin-dingin amat ini semuanya pada heboh banget pake coat-coat tebel yang gemes-gemes gitu ya? Apa karena mau keliatan fashionable? Saya aja cuma pake baju lengan panjang biasa + scarf ngerasa biasa aja, padahal biasanya saya gampang kedinginan.


One evening in Hoan Kiem

Tortoise tower! Lucu ya, ada satu menara gitu
ngambang di tengah-tengah danau?


Agak maleman sedikit, saya janjian ketemuan nih sama seorang teman, Tien, yang kenal di couchsurfing. Kita ketemuan di depan kantor pos, setelah saya beli beberapa kartu pos untuk dikirim ke teman-teman saya di rumah, dia jemput saya naik motor, lalu kita cus keliling-keliling Hanoi sampai ke tempat yang dia rekomendasikan untuk makan mi ayam halal gitu. Dan... pertanyaan saya di atas mengenai pakaian lebay masyarakat sekitar itu terjawab sudah. Ternyata kalo naik motor, suhunya JADI DINGIN BANGET. Masya Allah. Menusuk ke relung dada. Dingiiin sumpah. 

Setelah makan di situ, saya mampir ke Pasar Malamnya. Jualannya macem-macem, mulai dari snack-snack korea, babi-babi panggang yang terlihat menggiurkan, jagung bakar, baju sampai suvenir-suvenir. Saya cuma keliling situ sebentar, beli jaket (mirip) jaket bulu angsa yang harganya IDR 150,000, karena kalau gini aja dingin gimana di Korea? Coat saya ga mungkin cukup untuk nahan dinginnya.. (another story di part selanjutnya). Lalu saya nyobain snack korea - cumi bakar gitu, sama beli suvenir untuk mama dan temen saya.

Day 1 finished! Tunggu yaa part 2-nya :)